Sabtu, 30 Oktober 2010

Seluk Beluk Kota Makassar

Kota Makassar





Julukan: Kota Daeng
Motto: Sekali Layar Terkembang Pantang Biduk Surut Ke Pantai
Letak Makassar di Sulawesi
Koordinat: 5°8′S 119°25′E / 5.133°LS 119.417°BT / -5.133; 119.417
Negara Flag of Indonesia.svg Indonesia
Provinsi Sulawesi Selatan
Kota 9 November 1607
Pemerintahan
 - Walikota Ilham Arief Sirajuddin
 - Wakil walikota Supomo Guntur
Luas
 - Total 17.577 km2 (6.786,5 sq mi)
Populasi
 - Total 1,168,258
 - Kepadatan 6.431,04/km² (16.656,3/mil² )
Zona waktu WITA (UTC+8)
Kode wilayah +62 411
Situs web www.makassarkota.go.id
Kota Makassar (Makassar: kadang-kadang dieja Macassar, Mangkasar; dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung Pandang) adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar memiliki wilayah seluas 128,18 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,25 juta jiwa. Kotamadya ini adalah kota terbesar di pada 5°8′S 119°25′E / 5.133°LS 119.417°BT / -5.133; 119.417 Koordinat: 5°8′S 119°25′E / 5.133°LS 119.417°BT / -5.133; 119.417, di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap Selat Makassar. Makassar dikenal mempunyai Pantai Losari yang indah.


Batas Wilayah

Makassar berbatasan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.
Kota ini tergolong besar dengan berbagai suku bangsa yang tinggal di kota ini. Di kota ini ada suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, dan Tionghoa.

Sejarah

Sejak abad ke-16, Makassar merupakan pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur, dan kemudian menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan disana, dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut.
Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di kepulauan Maluku, dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa & Sultan Awalul Islam Raja Tallo).
Kepentingan Makassar menurun seiring semakin kuatnya Belanda di wilayah tersebut, dan semakin mampunya mereka menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah seperi keinginan mereka. Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam kembar Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur. dan setelah berperang habis-habisan mempertahankan Negaranya melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-Tallo (Makassar)terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani perjanjian Bungayya. Sebenarnya jejak kehadiran Makassar sudah dapat dilihat didalam kitab Nagara kartagama yang di tulis oleh Empu Prapanca pada abad ke14.

Penduduk

Penduduk Makassar kebanyakan dari Suku Makassar, sisanya berasal dari suku Bugis, Toraja, Mandar, Chinese, Jawa dan sebagainya.

Pemerintahan

Kota Makassar dibagi kepada 14 kecamatan dan 143 kelurahan.

Walikota

Hindia-Belanda

  • J.E. Dambrink (1918-1927)
  • J.H. de Groot (1927-1931)
  • G.H.J. Beikenkamp (1931-1932)
  • F.C. van Lier (1932-1933)
  • Ch.H. ter Laag (1933-1934)
  • J. Leewis (1934-1936)
  • H.F. Brune (1936-1942)

Jepang

  • Yamasaki (1942-1945)

NICA

  • HF. Brune (1945)
  • DM. van Swieten (1945-1946)

RIS

  • J.M Qaimuddin (1950-1951)
  • J. Mewengkang (1951)

RI

  • Sampara Daeng Lili (1951-1952)
  • Achmad Dara Syachruddin (1952-1957)
  • Mohammad Junus Daeng Mile (1957-1959)
  • Latif Daeng Massikki (1959-1962)
  • H. Arupala (1962-1965)
  • Kol.H. Muhammad Daeng Patompo (1962-1976)
  • Kol. Abustam (1976-1982)
  • Kol. Jancy Raib (1982-1988)
  • Kol. Suwahyo (1988-1993)
  • H.A. Malik B. Masry, SE MS (1994-1999)
  • Drs. H.B. Amiruddin Maula, SH Msi (1999-2004)
  • Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (2004-2008)
  • Ir. H. Andi Herry Iskandar, MSi (2008-2009)
  • Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (2008-2013)

Transportasi

Transportasi udara

Kota Makassar mempunyai sebuah bandara internasional, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, yang pada tanggal 26 September 2008 diresmikan oleh Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono yang menandakan mulai pada saat itu Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin beroperasi secara penuh dimana sebelumnya telah beroperasi tetapi hanya sebagian. Bandara Hasanuddin juga memiliki taksi khusus Bandara dengan harga yang bervariasi sesuai dengan region dari daerah yang di tuju serta Shuttle bus khusus yang melayani jalur dari dan ke bandara baru. Pada tahun 2009 diharapkan runway yang baru telah rampung dan bisa digunakan. Untuk 5 tahun ke depan bandara tersebut akan diperluas lagi dengan melakukan pembangunan tahap ke 2 dimana nantinya bandara tersebut akan menjadi salah satu bandara terbesar di Indonesia khususnya kawasan Timur Indonesia.

Transportasi darat

  • Pete-pete
Di kota Makassar terdapat sekitar 6000 bus mini atau juga dikenal dengan sebutan pete-pete atau angkot yang menjadi komuter utama di kota ini. Jumlah pete-pete di kota ini seringkali dianggap terlalu banyak mengingat kota ini hanya membutuhkan sekitar 3000 pete-pete. Hal ini berarti terdapat 2 pete-pete untuk seorang komuter. Biaya Rp.3000,- untuk orang dewasa dan Rp.2500,- untuk pelajar.
  • Bus
Pada umumnya bus hanya digunakan untuk transportasi dalam skala besar dan bus tidak bersifat publik di dalam kota. Pada umumnya untuk skala antar kota. Kini Angkutan tersebut dikonfersi menjadi Bus Way. Pemerintah akan membangun Infrasturktur tersebut 2008 mendatang.
  • Taksi
Taksi adalah komuter paling eksklusif di kota ini. Saat ini Makassar sudah memiliki 7 perusahaan taksi baik yang dikelola oleh pmerintah setempat atau pun oleh swasta.
  • Becak
Makassar terkenal dengan angkutan tradisional becak. Jumlahnya sendiri mencapai 1.500 unit. Pemerintah setempat memberlakukan becak untuk pariwisata. Khusus beroperasi disekitar kawasan wisata saja. Tarifnya tergantung kesepakatan dengan penggayung. Oleh karena itu Makassar juga biasa disebut dengan kota 'DAENG' yang artinya panggilan terhadap orang yang lebih tua.
  • Kendaraan Pribadi
Makassar adalah salah satu ibu kota propinsi yang terkaya di Indonesia. Penduduknya tidak ada yang menganut pasal 31 UUD 45. Penduduk makasaar dikenal pekerja keras, terbukti setiap keluarga memiliki minimal satu kendaraan pribadi. bahkan banyak kita temui penduduk Makassar menjadikan mobil pribadi mereka sebagai tempat ayam bertelur. Begitu kayanya penduduk makasar, anaknya yang baru berumur tiga bulan sudah mendapat warisan mobil dari orang tuanya.Mobil di kota Makassar tidak lagi menjadi barang yang berharga. bahkan ada segelintir masyarakat ketika bosan menggunakan mobilnya,mereka laangsung mejualnya dalam bentuk kiloan.
  • Kepercayaan
Orang Makassar mengenal kitab suci yang diyakini sampai sekarang.kitab suci yang pertama yaitu kitab yang diturunkan kepada Nabitta yaitu Al-Quran. Kitab suci yang kedua yaitu, Lontara' La Galigo, dan yang terakhir adalah Google. Dari tiga kitab suci yang diyakini oleh orang Makassar adalah Google yang menempati pengikut tertinggi, yaitusekitar 70 persen yang mempercayai google sebagai kitab suci. Penganut ajaran ini umumnya anak muda yang baru mengenal teknologi informasi, sehingga internet merupakan makanan rohani selain lagu kacapi.La Galigo diyakini oleh kaum tua renta yang masih menghargai warisan budaya makassar. Dan Al-Quran yang merupakan warisan sejarah dari arab, umumnya hanya dianut oleh kaum yang memelihara janggot lebat-lebat dan celana agak ketinggian.

Jalan Bebas Hambatan

Untuk mengatasi lalu lintas yang makin padat di dalam kota makassar, maka saat ini telah terbangun jalan tol yang diberi nama Jalan Tol Reformasi yang menghubungkan bagian timur Kota Makassar dengan Pelabuhan Makassar. Pada tanggal 26 September 2008 pembangunan jalan tol yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin dengan pusat kota makassar yang dimulai sejak tahun 2007 telah rampung 100% yang juga pada saat itu diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Taslim Salum. Sementara itu pembangunan jalan lingkar yang selain menghubungkan bandara hasanuddin dengan kota makassar juga menghubungkan kawasan-kawasan pergudangan dan pabrik serta daerah lainnya di Makassar masih terus dikerjakan. Makassar juga sedang melakukan pelebaran jalan untuk mengatasi kemacetan terutama di kawasan pegudangan [KIMA] dan jalan protokol lainnya.

Makanan Khas 

Makanan khas Makassar adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Kue Tori', Palubutung,Pisang Ijo, Sop Saudara, dan Sop Konro.

Rabu, 06 Oktober 2010

Sulawesi Selatan



Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut Ujungpandang.


Geografi

Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas wilayahnya 62.482,54 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat, dan Laut Flores di selatan.


Sosial Kemasyarakatan


Bahasa

Bahasa yang umum digunakan adalah Makassar, Bugis, Luwu, Toraja, Mandar, Duri, Konjo, dan Pattae

Agama

Mayoritas beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja dan sebagian wilayah lainnya beragama Kristen.


Jumlah Penduduk

Sampai dengan Juni 2006, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 7.520.204 jiwa, dengan pembagian 3.602.000 laki-laki dan 3.918.204 orang perempuan


Pemerintahan

5 tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Propinsi Administratif Sulawesi. 10 tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara. 4 tahun kemudian, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara dan Polewali Mandar yang tadinya merupakan kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan resmi menjadi kabupaten di provinsi Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal 5 Oktober 2004 berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.


Kabupaten dan Kota

No.Kabupaten/KotaIbu kota
1Kabupaten BantaengBantaeng
2Kabupaten BarruBarru
3Kabupaten BoneWatampone
4Kabupaten BulukumbaBulukumba
5Kabupaten EnrekangEnrekang
6Kabupaten GowaSunggu Minasa
7Kabupaten JenepontoJeneponto
8Kabupaten Kepulauan SelayarBenteng
9Kabupaten LuwuPalopo
10Kabupaten Luwu TimurMalili
11Kabupaten Luwu UtaraMasamba
12Kabupaten MarosMaros
13Kabupaten Pangkajene dan KepulauanPangkajene
14Kabupaten PinrangPinrang
15Kabupaten Sidenreng RappangSidenreng
16Kabupaten SinjaiSinjai
17Kabupaten SoppengWatan Soppeng
18Kabupaten TakalarTakalar
19Kabupaten Tana TorajaMakale
20Kabupaten Toraja UtaraRantepao
21Kabupaten WajoSengkang
22Kota Makassar-
23Kota Palopo-
24Kota Parepare-

Pada tahun 2008 Kabupaten Toraja Utara dijadwalkan terbentuk, menyusul terbitnya Amanat Presiden Yudhoyono, bernomor R.68/Pres/12/2007, pada tanggal 10 Desember 2007, mengenai pemekaran 12 kabupaten/kota.


Daftar gubernur

No.FotoNamaDariSampaiKeterangan
1.A.A. Rivai19601966
2.Achmad Lamo19661978
3.Andi Odang19781983
4.Achmad Amiruddin19831993
5.Zainal Basri Palaguna19932003
6.AMIN SYAM1.jpgHM Amin Sjam20032007
7.Ahmad Tanribali Lamo2008Pejabat Gubernur
8.SyahrulYasinLimpo2.jpgSyahrul Yasin Limpo2008sekarang


Perwakilan

Pada tingkat provinsi, DPRD Sulawesi Selatan dengan 75 kursi tersedia dikuasai oleh Partai Golkar dengan 18 kursi, menurun dari 33 kursi pada periode sebelumnya (2004-2009), disusul Partai Demokrat dengan sepuluh kursi (melonjak dari hanya satu kursi pada periode sebelumnya).
PartaiKursi %
Partai Golkar18-
Partai Demokrat10-
PAN7-
PKS7-
Partai Hanura7-
PDK7-
PPP5-
PDI-P3-
PKPI2-
PBB2-
PDS2-
Partai Gerindra1-
Partai RepublikaN1-
PBR1-
PKB1-
PPDI1-
Total75100,0
Komposisi ini baru berlaku sejak dilantik pada bulan Oktober 2009. 11 orang anggota adalah perempuan.