Senin, 22 Agustus 2011

Pong Tiku pejuang rakyat Toraja

Pong Tiku (Toraja, 1846 - Rantepao, Tana Toraja, 10 Juli 1907) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan. Pong Tiku sering juga dipanggil Nene Baso adalah pahlawan nasional yang berjuang melawan penjajahan kolonialisme Belanda di Toraja.
Tentara Belanda pertama kali datang ke Toraja pada tahun 1906. Sekalipun perlawanan Pong Tiku dan kawan-kawan sangat heroik, Belanda kemudian menang melalui tipu muslihat yang berakhir dengan eksekusi Pong Tiku di tepi sungai di Sa'dan, Rantepao pada tahun 1907. Sekarang diatas tempat dihukum matinya Pong Tiku (terletak di Jalan Benteng Batu Rantepao) dibangun sebuah tugu peringatan/prasasti yang menceritakan perjuangan Pong Tiku berikut kutipan prasasti itu:
PAHLAWAN PONGTIKU
1850 : Pongtiku lahir di Rindingallo
1906 Maret : Belanda menduduki Rantepao, Belanda mengirim ultimatum supaja pongtiku menjerah, Pongtiku membalas lebih baik mati daripada menyerah
1906 April : Pertempuran di Tondon Pangala'
1906 Djuni : Pertempuran di Benteng Lali' Londong
1906 Djuni : Permintaan Belanda berunding ditolak
1906 Djuli : Pertempuran di Benteng-Benteng Buntu Asu Ka'do dan Tondok
1906 Agustus : Pertempuran di Benteng Rindingallo
1906 Oktober : Gentjatan Sendjata
1906 November : Belanda dengan siasat Litjiknja Melutjuti semua sendjata pasukan Pongtiku
1907 Djanuari : Pongtiku dengan pasukan menggabung dengan pasukan Bombing di Alla
1907 Maret : Benteng Alla jatuh, Pongtiku kembali ke Pangala'
1907 Djuni 30 : Pongtiku ditangkap dan ditahan di Rantepao
1907 Djuli 10 : Pongtiku ditembak mati di tempat di tepi sungai Sa'dan

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pong_Tiku

Sabtu, 06 Agustus 2011

Kebun Raya Enrekang

Sejarah

Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati yang sangat luas yang merupakan asset yang sangat berharga dan penopang utama bagi kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Indonesia. Namun beberapa dekade terakhir ini tingkat kerusakan kekayaan hayati yang ada di Indonesia mengalami ancaman yang luar biasa, kekayaan hayati Indonesia sampai saat ini sudah pada tahap yang sangat memprihatinkan terutama pada berbagai habitat yang merupakan tempat hidup alami dari flora dan fauna.
Dalam kaitan tersebut dan terbitnya Surat Edaran Menteri Riset Teknologi No. 77/M/VIII/2004, dalam kutipan surat edaran meneri Riset dan Teknologi berbunyi ” Kepada Semua Gubernur agar propinsi yang ada di Indonesia memiliki Kebun Raya untuk melestarikan dan menyelamatkan tumbuhan asli disetiap daerah yang ada di Indonesia”.
Salah Satu yang merespon Surat Edaran tersebut adalah Kabupaten Enrekang Propinsi Sulawesi Selatan. Beranjak dari Surat Edaran tersebut Pemerintah Kabupaten Enrekang berkeinginan membangun sebuah Kebun Raya dan langsung mengadakan koordinasi dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dalam hal ini Kebun Raya Bogor dan pihak LIPI menyambut baik keinginan Pemerintah Daerah Kabupaten  Enrekang, Pihak LIPI langsung membentuk Tim Investigasi untuk melakukan survey dan pendataan Lokasi Kebun Raya. Dari hasil Investigasi ditetapkan lokasi PTP XII Desa Botto Mallangga sebagai calon lokasi Kebun Raya Enrekang.
Pada Tanggal 19 Agustus 2005 Tim Kebun Raya Bogor dan BAKOSURTANALyang didampingi oleh Tim Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Enrekang melakukan pengukuran dan pemetaan zonasi dalam rangka ”Penyusunan Master Plan Kebun Raya Enrekang” dan Akhirnya Pada Tanggal 03 Desember 2005 telah ditandatangani MOU antara LIPI dan Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang.
Disamping itu untuk melengkapi penyempurnaan Master Plan dan Penambahan Luas Areal Rencana Kebun Raya Enrekang maka diadakan Pengukuran Kedua oleh PT Guna Patria Pada Tanggal 15 s/d 22 September 2006.
Pada Tanggal 10 s/d 11 Juli 2007 diadakakan ”Diskusi Ilmiah dan Sosialisasi Pengembangan Master Plan Kebun Raya Enrekang” bekerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum (PU), Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) dan Pemerintah Kabupaten Enrekang.
Pada Tanggal 14 Maret 2007 dilakukan Penanaman Perdana Koleksi Kebun Raya Enrekang oleh Bapak Bupati Kabupaten Enrekang Ir. Haji Latinro Latunrung bersama dengan unsur muspida Kabupaten Enrekang dan tanggal 14 Maret 2007 ditetapkan sebagai Hari Jadi KEBUN RAYA ENREKANG

Visi & Misi

VISI
Menjadi Salah Satu Kebun Raya terbaik dibidang Konservasi dan Penelitian Tumbuhan Tropika Terutama Wilayah Jalur Wallaaceae, Pendidikan,Lingkungan dan Pariwisata

MISI
  • Melestarikan tumbuhan Tropika Indonesia (terutama tumbuhan wallaceae)
  • Mengembangkan Penelitian bidang Konservasi dan Pendayagunaan Tumbuhan Indonesia
  • Mengembangkan Pendidikan Lingkungan untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Apresiasi Masyarakat terhadap Tumbuhan dan Lingkungan
  • Meningkatkan Pengetahuan kepada Masyarakat terhadap Pentingnya Konservasi Tumbuhan terutama Pelindung Hutan dan Lingkungan.

Lokasi

Lokasi Kab Enrekang 220x300 Lokasi

Kabupaten Enrekang dengan ibukota Enrekang terletak ± 235 Km sebelah utara Makassar. Secara administratif terdiri dari 12 Kecamatan, 12 Kelurahan dan 96 Desa, dengan luas wilayah sebesar 1.786,01 Km². Terletak pada koordinat antara 3o 14’ 36” sampai 03o 50’ 00” Lintang Selatan dan 119o 40’ 53” sampai 120o 06’ 33” Bujur Timur.
Batas wilayah kabupaten ini adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja, sebelah timur dengan Kabupaten Luwu dan Sidrap, sebelah selatan dengan Kabupaten Sidrap dan sebelah barat dengan Kabupaten Pinrang.
Kabupaten ini pada umumnya mempunyai wilayah Topografi yang bervariasi berupa perbukitan, pegunungan, lembah dan sungai dengan ketinggian 47 – 3.293 m dari permukaan laut serta tidak mempunyai wilayah pantai.
Secara umum keadaan Topografi Wilayah wilayah didominasi oleh bukit-bukit/gunung-gunung yaitu sekitar 84,96% dari luas wilayah Kabupaten Enrekang sedangkan yang datar hanya 15,04%.
Kebun Raya Enrekang sendiri terletak 25 km dari Kota Kabupaten tepatnya di Desa Batu Mila Kec. Maiwa Kabupaten Enrekang. Kebun Raya Enrekang dapat ditempuh 4 s/d 5 Jam Perjalanan dari kota Makassar.

erk 208x300 Lokasi 
 Peta Administratif Kab. Enrekang

Master Plan

Master Plan 300x225 Master Plan 
Kebun Raya Enrekang dibagi atas beberapa Region dan Taman yaitu :
1. Region Sulawesi
2. Region Kalimantan
3. Region Papua & Maluku
4. Region Sumatera
5. Region Jawa
6. Taman Anggrek
7. Taman Koleksi Tumbuhan Langka
8. Taman Koleksi Tumbuhan Punah
9. Taman Mexico & Bostein
10. Taman Tanaman Hias
11. Taman Koleksi Tanaman Climber


Sumber : http://kebunrayaenrekang.com/

Senin, 01 Agustus 2011

Taman Nasional Taka Bonerate

Taman Nasional Taka Bonerate merupakan kawasan atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Luas total dari atol ini 220.000 hektar dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km². Taka Bonerate terletak di sebelah selatan Pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Sejak Tahun 2005 Taman Nasional Taka Bonerate telah di calonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia.




Taman Nasional Taka Bonerate memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia yaitu setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Moldiva. Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar, dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 km².
Topografi kawasan sangat unik dan menarik, dimana atol yang terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, membentuk pulau-pulau dengan jumlah yang cukup banyak. Diantara pulau-pulau gosong karang, terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian permukaan rataan terumbu, banyak terdapat kolam-kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu karang. Pada saat air surut terendah, terlihat dengan jelas daratan kering dan diselingi genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil.
Tumbuhan yang terdapat di daerah pantai didominasi oleh kelapa (Cocos nucifera), pandan laut (Pandanus sp.), cemara laut (Casuarina equisetifolia), dan ketapang (Terminalia catappa)

Terumbu karang yang sudah teridentifikasi sebanyak 261 jenis dari 17 famili diantaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica, Pavona clavus, Fungia concinna, dan lain-lain. Sebagian besar jenis-jenis karang tersebut telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Semuanya merupakan terumbu karang yang indah dan relatif masih utuh.

Terdapat sekitar 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang bernilai ekonomis tinggi seperti kerapu (Epinephelus spp.), cakalang (Katsuwonus spp.), napoleon wrasse (Cheilinus undulatus), dan baronang (Siganus sp.).


Sebanyak 244 jenis moluska diantaranya lola (Trochus niloticus), kerang kepala kambing (Cassis cornuta), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik (Tridacna squamosa), kerang mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius).

Jenis-jenis penyu yang tercatat termasuk penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang (Dermochelys coriacea).

Sebanyak 15 buah pulau di Taman Nasional Taka Bonerate dapat dilakukan kegiatan menyelam, snorkeling, dan wisata bahari lainnya.
Musim kunjungan terbaik: bulan April s/d Juni dan Oktober s/d Desember setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi: Mengg-gunakan bis dari Makassar ke Bulukumba (153 km) dengan waktu tempuh lima jam, kemudian ke pelabuhan Pamatata Selayar dengan ferry sekitar dua jam, yang dilanjutkan ke Benteng sekitar 1,5 jam. Dari Benteng ke pulau terdekat yaitu Rajuni Kecil menggunakan kapal kayu sekitar lima jam.




Dinyatakan ----
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No.280/Kpts-II/1992
Luas 530.765 hektar
Ditetapkan ----
Letak Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan

Temperatur perairan 28° - 32° C
Salinitas 34 – 35 °/00
Kecerahan 80 – 100 %
Oksigen terlarut 4,5 – 6,0 ppm
Pasang surut 1 – 1,5 meter
Kecepatan angin 33 - 50 cm/detik
Musim Barat Januari s/d Maret
Musim Timur Juli s/d September
Letak geografis 6°16’ - 7°06’ LS, 120°54’ - 121°25’ BT

Spesies flora

  • Berbagai jenis koral (Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica, Pavona clavus, Fungia concinna)
  • Pohon kelapa
  • Pandan laut
  • Cemara laut
  • Ketapang

Spesies fauna

  • Ikan Napoleon
  • Penyu hijau
  • Kerang-kerangan